Investasi

Lagi gak ada kerjaan, artinya gak ada pemasukan juga. Ya beginilah kerjaan seorang freelancer. Harus pintar-pintar mengatur keuangan biar pas sepi kerjaan gini masih tetap bisa hidup. Walaupun sekarang masih belum bisa mengelola keuangan dengan baik, tapi sempet mikir juga kalo orang tu harus punya INVESTASI. Investasi disini gak harus punya saham di berbagai perusahaan atau punya perusahaan di beberapa kota. Yang simpel aja, punya tabungan untuk hidup 4 bulan.

 Gambar dari sini

Ada kalanya hidup itu di atas, ada kalanya di bawah. Kayak kata orang-orang, roda itu selalu berputar. Nah, untuk mengantisipasi pas kita di bawah, berinvestasilah. Untuk yang baru-baru kerja kayak aku, pasti penghasilan belum seberapa ya. Makanya atur pengeluaran, dan yang harus dipegang teguh adalah harus nabung buat 4 bulan ke depan. Kenapa? Saat kita terpuruk, pasti kita perlu waktu untuk bangkit kan? Dan untuk bangkit perlu tenaga dan kemauan. Nah, saat kita terpuruk, gak ada kerjaan gini misalnya. Paling tidak kita masih bisa bertahan, tapi jangan nunggu habis 4 bulan ya. Tetep harus berusaha gimana caranya supaya tabungan itu gak terpakai banyak. Dan kalo terpakai, sebisa mungkin segera diganti. Begitulah cara bertahan hidup buat yang baru memasuki dunia kerja.

Kalau yang udah mapan? Ya nabung juga. Hahhahaha. Kalo yang udah mapan, yang udah kerja 5-10 tahun gitu pastinya udah punya keluarga sendiri kan ya? Kalo udah punya keluarga berarti beban hidup makin tinggi. Butuh rumah, butuh mengisi rumah, ngidupin anak istri. Yang kayak gini paling gak harus punya tabungan buat 1 tahun. Dan nabung itu juga harus dipaksain, banyak kok bank-bank yang menyediakan tabungan rencana gitu. Jadi setiaap bulan uang tabungan di rekening utama kita akan otomatis dipindahkan ke rekening tabungan rencana dengan nominal sesuai yaang kita sanggupi selama waktu yang sudah disepakati dengan bank. Dan kalo gak nabung, maka akan kena denda, nah loh, gak nabung masa didenda? Ya itu makanya kita ikut program itu supaya kita nabung. Gak rugi kok, toh duit juga kembali ke kita.

Kalo rumah udah kebeli, mobil udah kebeli, anak istri udah berkecukupan, investasi apa lagi? Yap, harus investasi juga buat hari tua. Usia emas laki-laki untuk sukses pada umumnya pada 40-55 tahun. Habis itu, kurva akan cenderung menurun karena kesuksesan tidak diimbangi dengan stamina yang terjaga, makin tua pasti stamina makin kendor. Dan semakin lama semakin loyo sampe gak bisa ngapa-ngapain lagi. Saat itu, kalau gak ada investasi, mau hidup dengan apa? Mau mengandalkan pemberian anak terus? Gak kan? Banyak orang yang mati-matian berinvestasi untuk hari tua cuma dengan alasan “saya mau saat tua nanti saya masih bisa membelikan mainan untuk cucu-cucu saya dengan uang sendiri”. Iya, itu merupakan suatu kebanggaan bagi banyak orang. 

Makanya, di usia 35-55 tahun itu harus punya investasi yang bisa terus berkembang. Jangan hanya buat hura-hura mentang-mentang udah sukses makan di restoran seminggu tiga kali, piknik-piknik keluar kota tiap minggu, percayalah itu hanya menyia-nyiakan uang. Bersih-bersih rumah di akhir pekan sekeluarga, atau sekedar main game bersama keluarga pastinya juga mengasyikkan dan sama-sama capek tapi rumah jadi bersih dan mengajarkan anak-anak untuk menjaga kebersihan. Hahhhhh indahnyaaa.

Oke kembali ke investasi. Investasi buat hari tua itu yang bisa berkembang. Contohnya? Buat warung kelontong, buat kos-kosan, buat rumah makan. Kita Cuma perlu memanage aja, nanti uang akan bekerja untuk kita. Asal gak buat hura-hura terus ya. Hidup sewajarnya aja, kalopun punya impian misalnya pengen ke luar negeri, pengen liburan di resort, boleh-boleh aja justru itu menambah semangat untuk bekerja. Tapi kan gak tiap minggu ke luar negeri juga, rencana dua tahun lagi mau ke eropa, yaudah mulai saat ini tahan keinginan untuk macem-macem dan bekerja lebih keras lagi.

Yakk, itulah yang lagi kepikiran malem-malem gini gara-gara merana gak ada kerjaan. Semoga bermanfaat ^^