Beberapa
hari yang lalu aku ngobrol sama salah seorang temen cowok, namanya Abe. Kami bicara soal kodrat wanita. Dulu memang wanita hanya
bertugas melayani suami dan mengurus rumah tangganya, tapi sekarang wanita
sudah mulai merambah dunia persilatan, gak ding. Sekarang di hampir semua
sektor ada campur tangan seorang wanita. Memang begitulah tuntutannya, jaman
sekarang wanita itu ikut bekerja. Wanita sekarang selain pendidikannya sudah
pada tinggi juga kemampuannya bisa dibilang sudah hampir menyamai laki-laki.
yeyyy!!!! Source
Kata Abe, wanita
itu harus bekerja soalnya kondisi ke depan siapa yang tau? Siapa yang tau 2
tahun lagi suaminya bangkrut? Atau 5 tahun lagi suaminya meninggal? Wanita
harus mandiri, bukan berarti tanpa menghormati suaminya. Di luar rumah jangan
dicampuradukkan sama di dalam rumah. Di luar rumah boleh saja istri menjabat
posisi yang tinggi, namun kodrat istri sebenarnya tetap melayani suami dan
mengurus rumah tangga. Gak masalah pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh pembantu
rumah tangga, namun yang mengatur adalah istri. Dan yang paling penting seorang
istri harus selalu mengawasi pendidikan anak dan harus meluangkan lebih banyak
waktu untuk anak daripada untuk pekerjaan. Jangan sampai mamanya lulusan S2
tapi anaknya malah diasuh sama pembantu yang cuma lulusan SD.
Pada saat
anak-anak masih kecil memang agak merepotkan jika sambil bekerja. Tentu akan
sangat melelahkan sekali setelah bekerja harus mengurusi tetek bengek anak yang lagi
rewel. Namun bagi wanita aktif (kayak aku misalnya, ehmm) kalau anak sudah menemukan
kehidupan sosialnya, anak akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan
teman-temannya. Hal ini memang akan terjadi dan tidak boleh dicegah, jangan kita
egois melarang anak bermain diluar karena kita gak mau kesepian dengan alasan
bahaya kalau main diluar nanti kamu dipukul sama temen, dll. Itu wajar, asal
diawasi saja. Semakin besar anak maka anak makin asik dengan dunia sosialnya,
kalau kita gak ada kesibukan pasti stress berat. Ujung-ujungnya cuma jadi
wanita sosialita yang terpengaruh tren yang cenderung makin hedonis. Ya iya
kalo harta suaminya gak habis tujuh turunan, nah kalo yang cuma sekedar cukup
kan payah.
Kembali ke
kodrat wanita, sebagai seorang ibu wanita itu harus bisa melakukan semua
pekerjaan rumah tangga, mulai dari cuci baju, setrika, bersih-bersih rumah
sampe masak. Nah ini yang biasanya dilupain sama wanita sekarang. Terus terang
aku sampe saat ini belum bisa masak. Aku terlalu sibuk belajar macam-macam
software, belajar fotografi, les bahasa asing sampe lupa sama kodratku sebagai
wanita. Tapi memang saat ini belum memadai kalau aku masak sendiri, soalnya aku
memang hidup sendiri jauh dari keluarga. Kalau mau masak terlalu merepotkan. Bikin
popcorn aja jadinya item semua -___-
Abe itu orangnya
kurus banget bahkan mungkin bisa dibilang kurang gizi, hahahha. Dia bilang
sehari paling banter makan dua kali, lebih sering sekali doang sehari. Katanya
males kalo makan harus cari keluar. Tapi kalau di rumah dia bisa makan sampe
lima kali sehari, masakan ibu itu gimanapun rasanya tetep enak di lidah anaknya (yaiyalah gratis). Denger cerita Abe tentang masakan ibunya, disitu kadang saya
merasa sedih (apaan coba ikutan nge-bully bu polwan). Aku jadi berpikir, kalo
anakku bakalan kayak gitu juga. Gimanapun masakanku tetep dirasa enak dan dikangenin
terus sama anakku. Huaaa, gimana coba senengnya kalo ibunya emang pinter masak?
Pasti anaknya bakalan betah banget di rumah.
Aku jadi
semangat buat belajar masak, tapi kapan belajarnya? Satu-satunya alat masak
yang aku punya cuma setrikaan buat manasin roti, gak ding. Aku gak punya alat
masak sama sekali di kos. Saran dari adikku, sebelum nikah les masak dulu
setengah tahun sebelumnya, jangan dari sekarang lesnya biar gak lupa. Hahahha geblek
juga nih adek atu. Tapi bisa dipertimbangkan juga sih. (^_^)v

Syukur Alhamdulillah di tahun ini Saya mendapatkan Rezeki yg berlimpah sebab sudah hampir 9 Tahun Saya bekerja di (SINGAPORE) tdk pernah menikmati hasil jeripaya saya karna Hutang keluarga Sangatlah banyak namun Akhirnya, saya bisa terlepas dari masalah Hutang Baik di bank maupun sama Majikan saya di Tahun yg penuh berkah ini,
ReplyDeleteDan sekarang saya bisa pulang ke Indonesia dgn membawakan Modal buat Keluarga supaya usaha kami bisa di lanjutkan lagi,dan tak lupa saya ucapkan Terimah kasih banyak kepada MBAH SURYO karna Beliaulah yg tlah memberikan bantuan kepada kami melalui bantuan Nomor Togel jadi sayapun berhasil menang di pemasangan Nomor di SINGAPORE dan menang banyak
Jadi,Bagi Teman yg ada di group ini yg mempunyai masalah silahkan minta bantuan Sama MBAH SURYO dgn cara tlp di Nomor ;082-342-997-888 percaya ataupun tdk itu tergantung sama anda Namun inilah kisa nyata saya