Wednesday, February 25, 2015

Kodrat Wanita

Lagi baca-baca blog orang, baru nyadar ternyata udah setahun blog ini gak kesentuh (sapu-sapu, bersihin sarang laba-laba). Setahun ini emang banyak kejadian yang bikin gak enak, mulai dari putus cinta, sakit sampe dijodohin. Eh kok malah curhat, back to blog. 
Beberapa hari yang lalu aku ngobrol sama salah seorang temen cowok, namanya Abe. Kami bicara soal kodrat wanita. Dulu memang wanita hanya bertugas melayani suami dan mengurus rumah tangganya, tapi sekarang wanita sudah mulai merambah dunia persilatan, gak ding. Sekarang di hampir semua sektor ada campur tangan seorang wanita. Memang begitulah tuntutannya, jaman sekarang wanita itu ikut bekerja. Wanita sekarang selain pendidikannya sudah pada tinggi juga kemampuannya bisa dibilang sudah hampir menyamai laki-laki. 
yeyyy!!!! Source

Kata Abe, wanita itu harus bekerja soalnya kondisi ke depan siapa yang tau? Siapa yang tau 2 tahun lagi suaminya bangkrut? Atau 5 tahun lagi suaminya meninggal? Wanita harus mandiri, bukan berarti tanpa menghormati suaminya. Di luar rumah jangan dicampuradukkan sama di dalam rumah. Di luar rumah boleh saja istri menjabat posisi yang tinggi, namun kodrat istri sebenarnya tetap melayani suami dan mengurus rumah tangga. Gak masalah pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh pembantu rumah tangga, namun yang mengatur adalah istri. Dan yang paling penting seorang istri harus selalu mengawasi pendidikan anak dan harus meluangkan lebih banyak waktu untuk anak daripada untuk pekerjaan. Jangan sampai mamanya lulusan S2 tapi anaknya malah diasuh sama pembantu yang cuma lulusan SD. 
Pada saat anak-anak masih kecil memang agak merepotkan jika sambil bekerja. Tentu akan sangat melelahkan sekali setelah bekerja harus mengurusi tetek bengek anak yang lagi rewel. Namun bagi wanita aktif (kayak aku misalnya, ehmm) kalau anak sudah menemukan kehidupan sosialnya, anak akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan teman-temannya. Hal ini memang akan terjadi dan tidak boleh dicegah, jangan kita egois melarang anak bermain diluar karena kita gak mau kesepian dengan alasan bahaya kalau main diluar nanti kamu dipukul sama temen, dll. Itu wajar, asal diawasi saja. Semakin besar anak maka anak makin asik dengan dunia sosialnya, kalau kita gak ada kesibukan pasti stress berat. Ujung-ujungnya cuma jadi wanita sosialita yang terpengaruh tren yang cenderung makin hedonis. Ya iya kalo harta suaminya gak habis tujuh turunan, nah kalo yang cuma sekedar cukup kan payah. 
Kembali ke kodrat wanita, sebagai seorang ibu wanita itu harus bisa melakukan semua pekerjaan rumah tangga, mulai dari cuci baju, setrika, bersih-bersih rumah sampe masak. Nah ini yang biasanya dilupain sama wanita sekarang. Terus terang aku sampe saat ini belum bisa masak. Aku terlalu sibuk belajar macam-macam software, belajar fotografi, les bahasa asing sampe lupa sama kodratku sebagai wanita. Tapi memang saat ini belum memadai kalau aku masak sendiri, soalnya aku memang hidup sendiri jauh dari keluarga. Kalau mau masak terlalu merepotkan. Bikin popcorn aja jadinya item semua -___-
Abe itu orangnya kurus banget bahkan mungkin bisa dibilang kurang gizi, hahahha. Dia bilang sehari paling banter makan dua kali, lebih sering sekali doang sehari. Katanya males kalo makan harus cari keluar. Tapi kalau di rumah dia bisa makan sampe lima kali sehari, masakan ibu itu gimanapun rasanya tetep enak di lidah anaknya (yaiyalah gratis). Denger cerita Abe tentang masakan ibunya, disitu kadang saya merasa sedih (apaan coba ikutan nge-bully bu polwan). Aku jadi berpikir, kalo anakku bakalan kayak gitu juga. Gimanapun masakanku tetep dirasa enak dan dikangenin terus sama anakku. Huaaa, gimana coba senengnya kalo ibunya emang pinter masak? Pasti anaknya bakalan betah banget di rumah. 
Aku jadi semangat buat belajar masak, tapi kapan belajarnya? Satu-satunya alat masak yang aku punya cuma setrikaan buat manasin roti, gak ding. Aku gak punya alat masak sama sekali di kos. Saran dari adikku, sebelum nikah les masak dulu setengah tahun sebelumnya, jangan dari sekarang lesnya biar gak lupa. Hahahha geblek juga nih adek atu. Tapi bisa dipertimbangkan juga sih. (^_^)v

1 comment:

  1. Syukur Alhamdulillah di tahun ini Saya mendapatkan Rezeki yg berlimpah sebab sudah hampir 9 Tahun Saya bekerja di (SINGAPORE) tdk pernah menikmati hasil jeripaya saya karna Hutang keluarga Sangatlah banyak namun Akhirnya, saya bisa terlepas dari masalah Hutang Baik di bank maupun sama Majikan saya di Tahun yg penuh berkah ini,
    Dan sekarang saya bisa pulang ke Indonesia dgn membawakan Modal buat Keluarga supaya usaha kami bisa di lanjutkan lagi,dan tak lupa saya ucapkan Terimah kasih banyak kepada MBAH SURYO karna Beliaulah yg tlah memberikan bantuan kepada kami melalui bantuan Nomor Togel jadi sayapun berhasil menang di pemasangan Nomor di SINGAPORE dan menang banyak
    Jadi,Bagi Teman yg ada di group ini yg mempunyai masalah silahkan minta bantuan Sama MBAH SURYO dgn cara tlp di Nomor ;082-342-997-888 percaya ataupun tdk itu tergantung sama anda Namun inilah kisa nyata saya

    ReplyDelete